Kekayaan
nusantara memang tiada tara. Beragam budaya tumbuh dan berkembang dengan segala
eksotikanya. Tarian, ritual upacara, kostum adat dan soal racikan makanan alias
menu kuliner. Khas dan bercita rasa etnik itu yang akan kita rasakan saat
menikmati menu-menu kuliner nusantara. Termasuk menu kuliner dari racikan
tangan-tangan berbudaya dari saudara kita, suku Bugis Makasar di tanah
Sulawesi. Pasti kita semua pernah merasakan dan mencoba menu dari tanah negeri
pada Daeng ini. Lalu apa yang anda rasakan saat menikmati menu makanan khas
Sulawesi? Menu racikan buah tangan orang Bugis Makasar ini?
Senang dan
bahagia rasanya saat ada kesempatan mencicipi menu dari tanah Indonesia Timur
ini. Kebetulan ada undangan dari Summarecon Mal Serpong untuk para Blogger berkaitan dengan preview blogging. Hajatan
tahunan sedang digelar dengan tema Festival Kuliner Serpong (FKS) 2014. Namanya
juga festival, jadi aneka jajanan kuliner bertebaran khususnya menu dari
Sulawesi!
Maklum saja
tema tahun 2014 ini berkaitan dengan menu kuliner negeri anging mamiri itu, yakni “Sulawesi Nyamanna'... Pe Sadap". Tema
ini dipilih sebagai upaya memperkenalkan dan melestarikan aneka kuliner
nusantara khususnya Sulawesi dengan ragam wilayahnya yang memiliki berbagai
macam kuliner khas berbeda-beda. Tepat dan cocok sekali bisa mencicipi
sekian menu. Rentang waktu acara yang digelar mulai 15 Agustus 2014 – 7 September 2014itu memungkinkan pengunjung untuk
mencicipi setiap menu di hari yang berbeda.
Sop Konro Karebosi
Bagi saya
saudara-saudara dari tanah makasar memiliki jiwa pemberani. Baik saat
mempertahankan harga diri maupun saat melaut. Jiwa turunan dari nenek moyang
yang lekat dalam ruh orang-orang Bugis Makasar. Dan karakter pemberani itu saya
rasakan saat mencicipi Konro Karebosi di FKS 2014. Kenapa bisa?
Sebagai lidah
asli kelahiran dan suku Jawa, sangat kentara sekali beda cita rasanya. Karakter
orang jawa umumnya adalah kalem dan bertatakrama. Cita rasa makanannya pun bagi
kebanyakan orang luar lebih ‘kalem’. Misalnya saja, rasa pedasnya tidak terlalu
pedas. Malah cenderung bercitarasa manis. Sebagai contoh kental sekali rasanya
pada menu Gudeg Jogja. Pernah khan mencicipi gudeg? Ya, rasanya manis ada pedas
sedikit.
![]() |
Tektur Iga sapi yang empuk dan tidak alot, hasil proses memasak yang sempurna |
![]() |
Sambal Konro Karebosi |
![]() |
Kuah bumbu Konro karebosi |
![]() |
Tulang Iga dengan daging yang melilit. Daging sangat empuk dan tidak alot. |
![]() |
Proses pemanggangan Iga sapi. |
Nah
demikian juga pada masakan menu Makasar Sulawesi ini. Menurut saya, ada citarasa
berbeda. Citarasa pemberani yang tertuang dalam aliran darah para pelaut yang
mesti ditumbuhkan jiwa tanpa kenal takut. Menaklukan gelombang laut yang tinggi
bahkan topan dan badai. Sebuah karakter yang menular pada menu Konro Karebosi
yang saya nikmati di FKS 2014 Summarecon Mal Serpong.
Racikan bumbunya menghentak
lidah, saat lidah saya menyentuh daging iga sapi yang kenyal dan empuk. Bumbu
penyusunnya, saya perkirakan beraroma kuat karena ‘keberanian’ membubuhkan
ketumbar di dalamnya. Berpadu dengan iga sapi yang telah dipotong-potong
tipis ditambah dengan lengkuas, daun salam, bawang merah, bawang putih, kacang
tanah, dan rempah pendukung lain. Warna
dagingnya sebelum dibakar/ dipanggang dibumbui sebanyak tiga kali. Itu yang
dituturkan oleh para penyajinya di FKS saat saya berhasil memperoleh menu
Konro setelah berjuang mengantri demikian lama.
Iga
sebagai teman nasi itu terasa rempahnya. Saat saya membelinya tersaji terpisah
antara nasi, sop/kuah dan iga sapinya. Iga berwarna gelap dengan tulang yang
nampak kokoh. Daging membelit tulang, tapi tidak alot. Malah empuk saat
digigit, hasil dari proses memasak yang sempurna. Saya menyebutnya Konro bakar,
karena disajikan iga sapi bakar dengan bumbu khas konro yang terpisah. Bumbunya
tak terlalu kental, jadi bisa menyentuh seluruh permukaan daging iganya hingga
masuk ke celah-celahnya. Hasilnya? Rasanya akan merata ke setiap lekukan tulang
iga.
“Bagai menyengat, rasa bumbunya. Beda, beda
banget dengan citarasa masakan Jawa maupun Sunda yang pernah kucicipi,” kata
saya dalam hati, saat menikmati di kunyahan awal. Wajar saja, rasa menu ‘pemberani’
ini tenar ke seantero negeri, serta menjadi salah satu menu andalan Tanah
Anging Mamiri ini.
Mie Cakalang
Menu kedua
yang saya cicipi adalah Mie Cakalang. Ada dua pilihan, yakni mie Cakalang goreng dan rebus. Saya memilih mie Cakalang rebusnya. Bedanya ada di kuahnya. Tak berbeda karakter dengan konro
karebosi yang telah saya cicipi sebelumnya. Beraroma ‘berani’ menghentak hidung
dengan aroma daging ikannya. Nampaknya daging ikan Cakalang itu dibikin bubur
terlebih dahulu, hancur menjadi semacam kuah. Kuah yang telah dibumbui menjadi
kuah siram untuk mie yang liat dan kenyal. Sekilas nampak seperti mie biasa,
namun saat anda menyentuhkan mie ke mulut anda, maka hidung anda akan
tertantang dan terhenyak oleh aroma kuatnya. Aroma khas Ikan Cakalang. Sekali lagi
karakter ‘pemberani’ dari bumbu dan aroma ikannya kental terasa. Mungkin memang
sengaja dipertahankan untuk menjaga aroma aslinya.
![]() |
Mie Cakalang dengan ie yang kenyal |
![]() |
Mie Cakalang dilengkapi beraneka pelengkap |
![]() |
Proses memasak mie Cakalang di Festival Kuliner Serpong |
Itulah
kesan-kesan saya saat menikmati kedua menu kuliner khas Sulawesi di FKS
Summarecon Mal Serpong bulan lalu. Saya terkesan dengan cita rasa etniknya. Berbayang
di benak saya saat orang-orang Bugis yang ulung di laut, memacu Pinisi melawan
ombak dengan berani. Akrab dengan angin dan gulungan ombak samudera yang tak
pernah tenang, menghentak kalbu. Keberanian, kesantunan, dan jiwa pantang surut
seperti yang tergambarkan dalam setiap bait pantun para tetua adatnya. Dan bait
pantun ini sangat layak menggambarkan dengan jelas keberanian saudara kita dari
tanah Makasar ini. Jika langkah sudah terayun, berpantang surut, lebih suka tenggelam
daripada kembali dengan tangan hampa.
Takunjunga
bangun turu
Nakugunciri
gulingku
Kualleangna
talaanga natolia
"Saya tidak
begitu saja mengikuti arah angin, dan tidak begitu saja memutar kemudi saya. Saya
lebih suka tenggelam daripada kembali dengan tangan hampa."
Salam
kuliner dari Sulawesi, Tanah negeri para Daeng. (RG)
![]() |
Suasana Festival Kuliner Serpong yang khas dengan bangunan adat Sulawesi |
![]() |
Suasana ramai saat Festival makanan Sulawesi di Summarecon Mal Serpong |
![]() |
Saat mengunjungi FKS bersama teman-teman dari komunitas Blogger |
"Tulisan ini diikutsertakan
dalam Summarecon Mal Serpong Writing Contest"
1 comment:
Amalan Memanggil Khodam Raja Jin Merah - Terhangat...
Apa Itu Khodam Jin Dan Dampaknya ? - Terhangat...
Cara Mendatangan GoLongan Jin
Cara Riyadoh Khodam Surat Al-Ikhlas - Terhangat...
Difinisi Khodam Ilmu Spiritual Lengkap . - Terhangat...
Ilmu Cara Menarik Khodam / Perewangan - Terhangat...
Ilmu Khodam Jin Pengasihan - Terhangat...
Ilmu Merubah Kertas / Daun Jadi Uang Terbanyak Di Baca
Kasiat Dzikir Ya Latifu Dan Khodamnya - Terhangat...
Khodam Malaikat Dari Do'a Basymakh Isa A.S - Terbanyak Di Baca
Post a Comment