KOMPASIANER Penggila
Kuliner (KPK) Kompasiana bikin ‘ulah’ lagi. Ulah yang positif dong dan
bukan bikin onar heheee. Tentu saja berkaitan dengan makanan. Kali ini
menu cokelat menjadi ‘korban’ icip-icip pasukan khusus #KPKGerebek Sweet
& Salty di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa 4
November 2014.
Lumayan seru dan heboh membuat sang tuan rumah terhenyak
saat ajang mencicipi cokelat ramai. Bukan hanya dicicipi dan dimakan,
namun dibawa pulang juga!
Tak salah karena cokelat yang dicipi adalah cokelat tulen, asli dan
tidak palsu, hasil racikan chef ala Belgia. Yaaa Belgia, yang ternama
soal kualitas cokelatnya.
Aku Demen Cokelat
Salah satu camilan yang aku suka adalah cokelat. Tastenya member gairah
dan membuat perut terasa nyaman, sekalipun makan pas lapar. Efeknya juga
bisa membawa suasana hati jadi gembira, membangkitkan mood. Suka juga
minum cokelat panas. Eh makan cokelat, bisa menambah energi tambahan
untuk beraktifitas lhoo. Perasaan jadi tenang dan berdampak perut
menjadi terasa nyaman. Boleh coba dweh.
Nah, itulah sebabnya setiap perjalanan, terutama perjalanan jauh,
sejumlah coklat selalu tersedia dalam tas. Makanya saat digelar
#KPKGerebek dengan target menu coklat, dengan semangat ‘45, aku ikutan.
Pikir-pikir kapan lagi bisa mencicipi cita rasa cokelat asli dan tulen
racikan ala Belgia. Makanya pukul 15.30 WIB aku sudah sampai di lokasi,
meski acara dimulai pukul 16.00 WIB.
Pertama kali sampai di tempat, aku
langsung membeli minuman. Maklum haus sekaligus menunggu waktu
teman-teman yang lain datang. Hingga kemudian Mbak Wawa datang dan kami
pun masuk café. Ternyata petugas KPK Mbak Endang S sudah ada di dalam.
Jadi dia yang pertama kali datang rupanya. heheee
Spanduknya keren, meski ga tepat kata-katanya
Mbak Endang datang lebih awal, biar dapet cokelat lebih banyak kali yaaaa hehee
Sebuah spanduk ucapan selamat datang terpampang dengan jelas di depan
café. “Selamat Datang Blogger Kompas” begitu bunyinya. Wah mestinya
lebih tepat Blogger Kompasiana seh yaaa… tapi tak apa, karena
penyambutan sudah luar biasa menurut aku. Soalnya kesempatan Gerebek
sebelumnya tak pernah ada penyambutan model begini. Dan usut punya usut,
penyambutan ini adalah ide dari Kang Andang dari De Himalayan, yang
ramah.
Di dalam cafe kami disambut oleh Sabrina dan Luc dengan ramah.
Memperkenalkan diri dan selanjutnya ngobrol ringan. Tak lama kawan-kawan
lain datang, seperti Novita, Nico, Syaifudin, Hastuti, Ella, lalu
dimulailah acara. Sementara teman lainnya pada telat seperti Fitri
karena susahnya mencari lokasi. Beberapa produk cokelat dikeluarkan dan
dipajang di sebuah meja kecil. Saatnya mendengarkan presentasi cokelat
Belgia.
mulaiiiii menyimak, sambil nahan selera cokelat hahaa
Wuiihhhh
yummiiiiiiiiiii
Luc Andre dan Sabrina adalah pemilik Sweet & Salty sekaligus
penantang #KPKGerebek. Bertempat di Cafe dan Galeri De Himalayan Luc
dan Sabrina memberi penjelasan panjang lebar soal cokelat racikan Luc
yang asli dari Belgia. Luc sebagai owner merangkap chef menjelaskan
bahwa cokleat produksi rumahan racikannya sangat memperhatikan
kualitas. Terbukti bahwa cokelat dengan aneka varian itu dipertahankan
kemurnian cokelatnya.
Luc ‘mengharamkan’ cokelat bikinannya
dicampur dengan tepung, pemanis, bahan pengawet maupun bahan pewarna.
Baginya cokelat harus dipertahankan keasliannya sehingga dapat memiliki
rasa asli. Maka jangan kaget, kalau cokelat Belgia ini sangat berbeda
dengan cokelat yang beredar di pasaran supermarket, mal dan lain-lain.
Psangan Luc Andre dan Sabrina pemilik Sweet & Salty
Lolipop….
Belgian Chocolate Pralines
Belgian Chocolate Mouse
Tangan terampil Luc dari bangsa Belgia
dan sempat mengelola resto di Belgia ini sangat menjaga kualitas. Cita
rasa berkualitas ini dipertahankan karena memang sasarannya adalah
penggemar cokelat. Penggemar cokelat pasti mengetahui dan hapa serta
bisa membedakan cita rasa cokelat, bagus atau tidak. Lalu darimana bahan
cokelat itu berasal?
Menurut Luc, cokelatnya asli didatangkan dari Belgia. Namun ternyata
bahan cokelatnya sendiri dari negeri kita, Indonesia! Tahu dong, di
negeri kita kaya akan tanaman cokelat. Jadi bahan cokelat dari Indonesia
diproses sedemikian rupa di Belgia, baru kemudian diperdagangkan ke
Negara lain, termasuk Indonesia. Wah, kebangetan kita yaaa, punya bahan
baku namun tak bisa mengolah dan mengangkatnya menjadi komoditi. Salah
siapa? Kamu… iyaa kamuuu… !!
Luc dan Sabrina
By the way anyway busway, ada
nilai plus satu lagi dari racikan chef Luc. Menurut penuturan Sabrina
istri Luc yang berdarah Aceh dan Medan ini, meski cokelat diracik ala
Belgia namun halal dikonsumsi di Indonesia. Mereka tahu benar bahwa
pasar di Indonesia adalah mayoritas muslim. Jadi usaha cokelat yang
dirintis sejak 2013 ini benar-benar respek terhadap pasar lokal. Oleh
karenanya di setipa produknya tertera label halal dari Majelis Ulama
Indonesia (MUI). Wuiih, mereka sadar betul, dengan demikian potensi
perkembangan usaha cokelatnya mempunyai peluang yang besar. Salut buat
mereka!
Rasa Tulen Coklat Asli
Racikan cokelat yang ada 10an varian itu, diproses tanpa campuran. Jadi murni cokelat asli. Varian itu diantaranya Belgian Chocolate Pralines, Belgian Chocolate Caramelnut Cake, Chocolate Lolipop, Belgian Chocolate Mouse, Chocolate Almond dan
lain-lain. Tampilan bentuknya adalah cokelat berwarna cokelat asli,
karena memang Luc ‘mengharamkan’ memakai bahan pewarna. Tak ada yang
berwarna warni seperti pelangi deh.
Nico keenakan neh
nyaaammmmmmmmm
ngileeerrrrrrrr … syaifudin sampe ga dikasih… hihii
Saat aku mencicipi cokelat jenis Belgian
Chocolate Pralines yang sebungkus berisi sekitar 6 biji, rasa
cokelatnya kental terasa, teksturnya lembut, melelehnya saat di mulut
pun terasa ‘something different’. Rasa manisnya jelas-jelas dari cokelat
bukan bahan pemanis. Hehee pokoknya halus dan nikmat. Lumayan sesuai
dengan lidahku yang asli tanah air ini. Hahaaaa. Dibandingkan cokelat
pasaran umum, tentu saja taste-nya sangat berbeda (ga usah sebut merek
yaaa).
Beberapa jenis cokelat yang lain dan disajikan di meja, ludes dicicipi
alias dimakan. Mulai dari cokelat pisang dan almond. Begitu pula dengan
cokelat varian lain seperti disebutkan di atas, disajikan di meja.
Waaahhhh bentuknya beraneka ragam. Ada lolipopnya. Karena tak kuat untuk
menghabiskannya, maka kami berinisiatif membawa pulang. Untungnya
diamini oleh Sabrina. jadi dweh masing-masing membawa satu kantong
plastik penuh dengan aneka cokelat.
duh yang menang ngetwet
duh yang menang ngetwet
Tapi ada yang mendapat hadiah
tambahan cokelat, hasil dari menang twitpic. Yakni Syaifudin dan
hastuti. Wah aku ga ikutan ngetwet, soalnya ga enak admin menang
heheeee. Akhirnya sekitar pukul enam lewat, acara selesai. Beberapa
teman pulang setelah berfoto ria. Kami berenam berlanjut dengan meting
kecil membahas acara Kompasianival khusus untuk booth KPK. Hasilnya?
Tunggu yaaaa, yang jelas acara di booth KPK kita bikin seruuuu
bareng-bareng.
Agar meriah dan tak kalah meriah dari
booth lainnya. Ikutan yaaaa di acara Kompasianival 22 November 2014
mendatang! Kopdar sekaligus seru-seruan. Oke, sampai jumpa di darat.
Terima kasih bagia para petugas KPK dan terima kasih Luc dan Sabrina
dengan Sweet & Salty-nya.
#SalamLahab #SalamKenyang
#SalamSayang
Silahkan Gabung di Grup Facebook - KPK - Kompasianer Penggila Kuliner
@rahabganendra
mau tanya apa mbak Has?
bingung makan yang mana duluuu
Ini hanya Profiterole….bonus ajah heee
Foto-Foto semua dijepret dan milik pribadi penulis.
Artikel ini ditayangkan juga di Akun Kompasiana milik Penulis : KPK Gerebek: Cokelat Racikan Asli Belgia
No comments:
Post a Comment