Daun yang bisa tumbuh
dalam pot ini dikenal mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Mulai mengobati
penyakit batuk, kutil hingga kanker dan stroke. Daun ini pun mudah mengolahnya,
seperti ditumis menjadi sayuran Daun Dewa. Kandungan khasiat yang bermanfaat,
mengantarkan Daun Dewa, laksana titisan Dewa. Dewa yang menurunkan banyak
manfaat kebaikan.
*
Daun Dewa? Mungkin ada yang pernah mendengar jenis daun yang
sangat nikmat diolah. Daun yang dijumapi
di masyarakat diolah menjadi jenis sayuran ‘teman’ nasi. Daun dengan nama latin
Gynura Divaricata ini, di dunia kuliner masyarakat Jawa Tengah dikenal dengan
nama ‘Sambung Nyawa’. Ada juga yang menyebutnya
‘Gendola’. Asal tanaman ini, ada
yang menyebut dari Tiongkok yang menamakan San qi cao atau Samsit. Eh ada juga yang menyebut tanaman ini dari
Myanmar.
Daun Dewa dikenal sebagai jenis tanaman herbal yang bisa
tumbuh pada ketinggian 200 hingga 800 meter di atas permukaan laut/mdpl. Tampilannya cantik. Hijau segar. Warna hijau
dari efek zat klorofil yang sangat baik untuk tubuh manusia.
Daunnya bersifat tunggal, ada tangkai. Bentuknya bulat telur
sampai bulat memanjang. Dengan memiliki ukuran panjang 8-20 cm dan
lebar 5-10 cm, daunnya berujung lancip dan bergerigi di sekeliling
pinggirannya. Konon bagian tepian daun yang bergerigi ini bagaikan ornamen baju
pada dewa. Ya, menilik namanya menyimpan kharisma. Dewa. Dewa yang dalam kisah-kisah fiksi, legenda
dan semacamnya dengan predikat luhur.
Di Tiongkok, Daun dewa lebih dikenal dengan nama Samsit atau
San qi cao. Kemampuan dan manfaat mengonsumsi daun ini telah dikenal sangat
berdampak positif bagi kesehatan tubuh.
Khasiat buah dari ragam kandungann
senyawa dan sifat-sifat kimia di dalamnya. Daun, adalah bagian yang mengandung senyawa
flavonoid, saponin, dan minyak atsiri.
Nah manfaat daun ini seperti mengobati stroke, diabetes,
rematik, batuk dan muntah darah, kejang pada anak, demam berdarah, sakit
jantung, hipertensi, kanker, pendarahan atau pembengkakan payudara, ganglion,
keseleo, wasir, luka, gigitan binatang buas, kutil, mengatasi gangguan haid,
menghilangkan flek hitam pada wajah dan lain-lain.
Seorang chef yang
berpengalaman memasak sayur Daun Dewa sekitar 10 tahun, yakni Ruri menyebutkan
bahwa daun dewa di masyarakat memang
popular untuk menyembuhkan maupun mencegah ragam penyakit. Bagian yang
diolah adalah daun dan umbinya. Rasanya yang enak semakin digemari oleh para
pecinta kuliner.
“Daun ini bermanfaat, dan orang bisa berkreasi olahan
bermacam-macam,” kata Ruri yang saat ini bekerja menjadi chef di kawasan
Jakarta Selatan ini.
![]() |
Ruri dan tanaman daun dewa (foto: bozzmadyang) |
Menurut pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini, Daun Dewa bisa
diolah menjadi sayuran aneka rasa. Ruri sendiri mengolahnya menjadi menu
seperti menu sayur daun dewa terasi, sayur daun dewa tauco, sayur daun dewa
polos dan sayur daun dewa bawang putih.
Olahan daun ini sebaiknya dikonsumsi saat terhidang hangat.
Pasalnya jika kelamaan maka, daun akan berubah warna, agak kehitaman dan bisa
berubah rasa.
![]() |
Sayur daun dewa (foto: bozzmadyang) |
Meski Daun Dewa ini dikenal di masyarakat, saat ini Ruri
menyebut baru ada lima restoran di Jakarta yang menyediakan olahan Daun Dewa
ini. Sementara produsen atau petani yang membudidayakan daun berkhasiat ini ada
di Tangerang, provinsi Banten.
Sangat bermanfaatnya Daun Dewa ini, bukan hanya untuk
sekadar dinikmati namun efek pada tubuh yang baik. Dan bagaikan titisan Dewa,
daun ini menjadi semacam pilihan untuk meraih kesehatan prima. Tentu saja hasil
sangat tergantung kesungguhan upaya. Jadi, menikmati kelezatan olahan Daun
Dewa, menjadi semakin ‘bergizi’ dengan dampak
laksana Dewa pada tubuh penikmatnya. Salam Kuliner.
@bozzmadyang