Taukah #madyangers
kuliner martabak legendaris di Bogor?
Nah
Martabak di Jalan Surya Kencana Bogor ini layak menjadi pilihan saat #madyangers
ke Bogor. Martabak Encek namanya yang menjual martabak ala street food olahannya
di pinggiran jalan.
Meski di
pinggiran jalan, martabak Encek selalu diserbu para pelanggan setianya. Mereka
yang sudah sangat menyukai cita rasa martabak keju coklat manis yang melegenda.
Sebut saja Encik yang kutemui sedang antri di samping gerobak maratabak Encek.
Encik ini sudah lama menjadi pelanggan setianya. Bahkan rela antre berjam-jam
menunggu martabak kegemarannya diolah.
“Martabak
ini yaaa, bisa dimakan besoknya, teksturnya tetap empuk tidak jadi keras,” kata
Encik diantara antrean pembeli lainnya.
Memang ada
yang berbeda dari martabak Encek ini. Diolah di atas bara arang bukan kompor
gas atau semacamnya. Encek tangani semua pengolahan tanpa dibantu siapa pun
alias tak ada ‘karyawan’ lainnya.
Inilah yang mungkin menjadikan cita rasa
martabak Encek tak berubah, meski sudah puluhan tahun. Yaaa Encek berjualan
martabaks ejak saat masih muda, sejak masih single hingga saat ini memiliki
cucu 4 orang.
“Berjualan
sejak muda, sejak harga martabak Rp. 250 perak sampai sekarang Rp. 60 ribu,”
kata Encek menjawab pertanyaanku sambil menuangkan adonan martabak ke atas loyang.
Aku mengangguk-angguk sambil berpikir,
menebak-nebak kira-kira berjualan sejak tahun berapa yaaa. Tuuu martabak harga
Rp. 250 perak broo!!
Olahan martabak
Encek sekilas tak beda dengan umumnya. Berbahan tepung, telur, susu cair,
margaring/ mentega, garam, gula, dan lain-lain. Katanya siih tiap
hari Encek membuat adonannya sebanyak 15 kg. Dan itu mampu menjadi 50-an loyang.
Ada beberapa jenis
martabak yang diolah, dengan rate harga mulai Rp. 40.000 - Rp. 60.000. Martabak
yang digeari pelanggannnya adalah martabak keju coklat manis dengan harga Rp.
60.000.
Itu harga jual tertinggi martabak Encek. Wahhh lumayan banget yaaaa,
harga bagus untuk sebuah makanan ala street food. Ehh katanya dari usaha
menjual martabak ini, Kakek
berusia 75 tahun ini sanggup
membiayai sekolah anaknya di Amerika loorr. Wuiih.
Sayangnya
aku gak punya waktu lama untuk menunggu antrean membeli. Pengen banget cicipin
martabak Encek yang melegenda ini. Sementara kerumunan pembeli semakin banyak.
Maklum saja Encek yang mulai buka jam 14.00 wib ini, dagangannya tak sampai
magrib sudah habis.
Aku membayangkan
kekek kurus yang sigap ini tanpa henti membuat adonan, meracik toping,
memasaknya di atas bara arang, sejak buka sampai habis, tanpa henti.
Bening bulir-bulir
keringat menetes dari ujung hidungnya seperti yang kulihat siang itu, sudah
puluhan tahun dirasakannya. Mengolah
martabak dengan bersahaja, tanpa strategi marketing bertele-tele dan rumit, pembeli
sudah mendatanginya.
Jangan
pernah #madyangers minta nomor ponsel Encek,
untuk sekadar memesan. Encek tak akan berkenan memberinya. Jika minat membeli,
datang saja di pojokan salah satu perempatan di kawasan Surya Kencana Bogor.
Encek
selalu ada sebelum malam datang, dengan martabak racikan dari tangan-tangan keriput
penuh cerita. Karena Martabak Encek adalah legenda.
#WeEatWeWrite #madyangers
Semua foto milik @bozzmadyang
*Artikel ini ditayangkan juga di blog KOMPASIANA milik Penulis dengan judul: Martabak
Legend Surken, Jualan Sejak Harga Masih Rp.250 Perak