MADYANGER
suka jengkol?
Yaa, jengkol yang dikenal orang sebagai ‘makanan kampung’. Padahal bagi pecintanya, jengkol adalah jenis bahan makanan yang bisa diolah menjadi makanan super nikmat. Sebut saja yang populer seperti semur jengkol, balado jengkol atau pun nasi goreng jengkol.
Yaa, jengkol yang dikenal orang sebagai ‘makanan kampung’. Padahal bagi pecintanya, jengkol adalah jenis bahan makanan yang bisa diolah menjadi makanan super nikmat. Sebut saja yang populer seperti semur jengkol, balado jengkol atau pun nasi goreng jengkol.
Tak heran
kemudian ada predikat Jengkoler. Ini sebutan bagi penikmat jengkol atau
tepatnya penggila jengkol. Why #madyangers?
Soalnya orang menilai jengkol itu ada dua. Pertama demen banget. Kedua benciiii banget. Yaah seperti durian tuh hehee. Maka yang demen banget berasa kek orang gila kalau makan jengkol. Sooo jadinya penggila deh hehee
Soalnya orang menilai jengkol itu ada dua. Pertama demen banget. Kedua benciiii banget. Yaah seperti durian tuh hehee. Maka yang demen banget berasa kek orang gila kalau makan jengkol. Sooo jadinya penggila deh hehee
Nah
ternyata jengkol bisa diolah menjadi aneka masakan yang lezat, nikmat dan unik
loorr. Seperti yang dilakukan warung
bisnis yang menamakan diri “Republik Jengkol” di jalan Bogor Km 24, Cijantung, Jakarta Timur
ini.
Di warung yang lebih berpenampilan café ini, berupaya menjadi tempat makan
yang sensasional karena mengolah menu-menunya dengan bahan utama jengkol!
Unik, dan
jarang banget warung yang mengkhususkan atau memposisikan jengkol sebagai bahan
utama, membuat Bayu Astha Nugraha dan 3 orang owner lainnya terinspirasi.
Utamanya sihh dari inspirasi warung jengkol yang sudah ada di jalan Kramat Jati, namun skalanya kecil. Maka semangat membuka cabang di Cijantung ini begitu menggebu.
Utamanya sihh dari inspirasi warung jengkol yang sudah ada di jalan Kramat Jati, namun skalanya kecil. Maka semangat membuka cabang di Cijantung ini begitu menggebu.
Insting
Bayu tak keliru, ternyata sensasi Jengkol ini manjur banget. Terbukti meski baru
buka Senin (3/4/2017) yang lalu, Republik Jengkol sudah diserbu para
penggilanya. Padahal lokasi belum siap betul karena masih direnovasi sana sini.
"Surprise banget, gak nyangka ramai gini," kata Bayu yang masih kuliah bisnis ini, menanggapi antusias pembeli.
"Surprise banget, gak nyangka ramai gini," kata Bayu yang masih kuliah bisnis ini, menanggapi antusias pembeli.
Area yang ditempati
lumayan luas meski masih menyewa. Daya tampungnya mencapai 80 orang dengan
bangku dan meja kayu sederhana.
![]() |
Bayu (foto bozzmadyang) |
Mengusung tagline
“Kuliner Serba Jengkol, Nikmat Tanpa Bau” ternyata benar-benar tak berbau.
Saat saya mencicipi menu tongseng jengkolnya aroma jengkolnya nyaris tak tercium. Ini yang membuat unik. Karena biasanya bau jengkol inilah yang membuat sebagian orang menghindarinya. Kok bisa gak bau sih?
Saat saya mencicipi menu tongseng jengkolnya aroma jengkolnya nyaris tak tercium. Ini yang membuat unik. Karena biasanya bau jengkol inilah yang membuat sebagian orang menghindarinya. Kok bisa gak bau sih?
Chef
Fathoni, selaku orang dibalik layar masakan Republik Jengkol, buka rahasia,
saat kutanya tentang jengkol yang tak berbau itu.
“Saya kasih
rempah-rempah, terdiri dari lengkuas, sere, daun salam dan daun jeruk. Saya
rendam semalaman,” katanya saat kutemui Rabu (5/4/2017) di dapur Republik
jengkol.
![]() |
Jengkol siap diolah jadi masakan. (foto bozzmadyang) |
Bukan hanya
tak bau, jengkolnya juga empuk dan berasa legit. Aku sendiri mencoba langsung
jengkol yang siap diolah menjadi aneka menu itu. Fathoni menjelaskan bahwa jengkol diproses
dulu sebelum dijadikan aneka menu.
“Jengkol
kita presto sejam. Ini membuat proses lebih simple daripada direbus yang butuh
waktu 5 jam,” jelas pria asli Jogjakarta yang ramah ini.
Jengkolnya
pun bukan sembarangan. Fathoni memilih jengkol dari Jepara. Menurutnya Jengkol Jepara
terkenal kelegitannya. Harganya pun termasuk mahal.
Untuk jenis Jengkol super saat ini dibandrol Rp. 65 ribu. Fathoni member tips untuk memilih jengkol. Jengkol yang kualitas bagus itu gimana sih?
Untuk jenis Jengkol super saat ini dibandrol Rp. 65 ribu. Fathoni member tips untuk memilih jengkol. Jengkol yang kualitas bagus itu gimana sih?
“Jengkol
berbentuk bulat tebal, kulit mengkilat, itu pasti enak. Tapi kalau besar gepeng
pasti ada ada pahitnya,” katanya.
Dari Tongseng Jengkol sampai Kopi
Jengkol
Nah Fathoni
saat ini ‘menyulap’ bahan jengkol
menjadi ragam menu, seperti Soto Jengkol, nasi goreng jengkol, tongseng
jengkol, balado jengkol, semur jengkol, mie jengkol, jengkol lada hitam, jengkol sambal ijo, dan
pasta jengkol. Bahkan diracik juga menjadi minuman, Kopi jengkol!
Sebetulnya
aneka olahan itu prinsipnya sama dengan umumnya Cuma bedanya adalah diberi
tambahan jengkol. Seperti tongseng jengkol yang aku cicipin. Komposisinya
selain sayuran ada daging sapinya. Dan tentu tambahan jengkol. Kuahnya berasa
banget, rasa tongsengnya.
![]() |
Tongseng jengkol favorit pembeli. (foto bozzmadyang.com) |
Begitu pula soto Betawi jengkol. Seperti kebanyakan
soto Betawi cuman ditambahi jengkol. Kalau ini aku merasa kok sedikit ekstrem
yaaa, soto dan jengkol jeeee hehee.
Lebih
sensasional lagi adalah Kopi Jengkol! Ngopi kok pakai jengkol. Aneh bukan
#madyanger?
Tapi justru
itu yang membuat penasaran. Gimana yaa rasanya?
![]() |
Kopi jengkol. (foto bozzmadyang) |
![]() |
Tongseng jengkol siap disantap. (foto bozzmadyang) |
![]() |
Tongseng Jengkol. (foto bozzmadyang) |
Aku pun tak mau terlewatkan. Kopi jengkol pun
kusruput. Hmmm rasa kopinya tetap mendominasi. Aroma dan rasa jengkol hampir
tak terasa.
Komposisinya sederhana saja. Kopi hitam ditambah bubuk jengkol. Bubuk jengkol ini adalah jengkol yang berbentuk bubuk dan sudah dikeringkan. Boleh juga idenya.
Komposisinya sederhana saja. Kopi hitam ditambah bubuk jengkol. Bubuk jengkol ini adalah jengkol yang berbentuk bubuk dan sudah dikeringkan. Boleh juga idenya.
Masih ada
lagi menu lainnya yang layak dicoba. Mie goreng jengkol, jengkol sambal ijo,
sampai pasta jengkol. Pasta ini nantinya diracik dengan komposisi macaroni.
Aneka
olahan jengkol di Republik Jengkol ini setiap harinya mampu menghabiskan 30 kg
jengkol. Waah jadi berapa porsi yaaa?
Dijual dengan
rate harga mulai dari Rp. 18000 – Rp 24000, aneka jengkol sudah bisa dinikmati.
Sementara kopi jengkol cukup Rp. 10.000
saja. Minuman lain pun ada. Es the, Es jeruk dan lain-lain.
Melihat
antusiasme penggila jengkol ini, rasanya Republik Jengkol akan cepat
berkembang. Tak heran nantinya Bayu menargetkan omzet Rp. 10 juta/hari!
![]() |
Ramaiii. (foto bozzmadyang) |
Sooo
penasaran? Saat ini Republik Jengkol buka mulai jam 11.00 WIB – 22.00 WIB. Bagi
penggila jengkol ‘Jengkoler’ ini adalah ‘surganya’.
Bagi yang tak menyukainya, tak ada salahnya mencoba masuk ke ‘surga’ para
Jengkoler ini. Heheee.
Pengen tahu
proses memasak olahan jengkol ini. Lihat aja videonya di bawah ini. Cekidot!
#WeEatWeWrite
#madyanger
@bozzmadyang
2 comments:
Idenya kreatif..pamor jengkol bakalan naik lagi.. semoga harganya ngga ikutan naik...
bener bro... ini bisnis yg cerah..secara bnyk jg penggilanya.... soal harga kek cabe neh..kadang melonjak tajamm :D
Post a Comment